Salah satu perjuangan santri tergambar jelas pada sejarah pergerakan kemerdekaan Republik Indoensia, yang dipelopori oleh salah satu Begawan Kebangsaan Indonesia yaitu HOS Tjokroamonito atau yang nama lengkapanya adalah Haji Oemar Said bin Tjokroaminoto ( Tjokroamiseno ).
HOS Tjokroamonito terlahir dari seorang bapak yang berpangakat wedono kleco (pejabat dibawah bupati, namun diatas camat) yang bernama RM. Tjokroamiseno dan juga merupakan keponakan seorang bupati Ponorogo yang bernama Raden Adipati Tjokronegoro yang merupakan salah satu putra dari Kyai Agung yang bernama Kyai Hasan Besari pendiri pesantren tanah perdikan Tegalsari Jetis Ponorogo.
SANTRI yang berasal dari bahasa sansekerta; SAN yang berarti orang baik dan TRA yang berarti suka menolong telah menjadi symbol perkembangan keilmuan yang dikemudian hari berkembang menjadi PONDOK yang mengambil istilah dari bahasa arab FUNDUK yang berarti penginapan / asrama, akhirnya sampai sekarang terkenal dengan istilah PONDOK PESANTREN.
Perjuangan pesantren dalam era kemerdekaan dimulai oleh HOS Tjokroaminoto selain mengajarkan tentang Islam, beliau juga mengajarkan nilai – nilai kebangsaan, pelajaran etika, ilmu kemasyarakatan, pendidikan, dan lain-lain diluar kelas.
Beberapa orang yang menjadi murid pesantren dari HOS Tjokroamonito adalah Sukarno, Semaoen dan Kartosuwiryo, yang pada akhirnya ke-3 nya akan saling berseberangan jalan, dimana Sukarno memimpin Indoensia mencapai kemerdekaannya dengan ideologi nasionalis Pancasila pada tahun 1945, sedangkan Semaoen bergabung bersama Alimin serta Muso dalam pemberontakan PKI dengan ideology sosial masyarakatnya pada tahun 1947 dan Kartosuwiryo memimpin pemberontakan DI/TII dengan ideologi Darul Islamnya pada tahun 1948.
Terlepas dari itu semua, apa yang menjadi dasar ke-3 orang ini mempelopori sebuah pergerakan adalah seluruh ajaran yang mereka terima dari HOS Tjokroaminoto dan keberpihakannya pada kaum tertindas.
HOS Tjokroaminoto lahir pada 06 Agustus 1882 di Ponorogo dan meninggal di Jogjakarta pada 17 Desember 1934, semasa hidupnya selalu mengajarkan pada kaum muda tentang pergerakan kebangsaan serta selalu berpihak pada kaum tertindas, beliau pernah ditahan belanda atas tuduhan menjadi dalang atas aksi buruh di garut jawa barat pada tahun 1921.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar